PJPMKFKI I, Jakarta (18 Juni 1990 – 1 Juli 1990)


Di tengah-tengah berbagai pertanyaan tersebut, akhirnya PJPMKFKI I lahir pada tahun 1990 di Wisma Mahasiswa Margonda, Depok, berlangsung dari tanggal 18 Juni – 1 Juli 1990. Ketuanya adalah Natalia Y Tene dari FK UI (Dr. Natalia Y Tene, MARS atau Fenty, sekarang salah satu Direktur administrasi dan personalia Rumah Sakit Atmajaya, Jakarta). Pro dan kontra yang mengirinigi kelahirannya yang pertama ini, tidak menyurutkan langkah panitia maupun peserta, malahan menjadi masukan yang pertama ini, tidak menyurutkan langkah panitia maupun peserta, malahan menjadi masukan yang berarti untuk dibicarakan secara mendalam dalam PJPMKFKI I tersebut. Boleh dibilang, forum pertama inilah yang menentukan, apakah kegiatan ini akan dilaksanakan selanjutnya ataukah berhenti sampai di sini saja. Acara diikuti oleh enam fakultas kedokteran yaitu FK UGM Yogya, FK Unibraw Malang, FK UNS Solo, FK Unpad FK Atmajaya dan FK UI.

Padatnya waktu kuliah dan tidak sesuainya jadwal FK yang satu dengan yang lain  membuat peserta tidak seluruhnya datang bersamaan. Namun demikian, hal ini sudah diantisipasi oleh panitia dengan membuat kegiatan sedemikian rupa sehingga masukan-masukan dari para peserta dapat ditampung dan diobicarakan bersama.

Acara mula-mula diisi dengan perkenalan serta dinamika kelompok melalui permainan-permaianan yang menarik, presentasi keadaan di masing-masing kampus termasuk pembinaan KMK, masalah-masalah di kampus masing-masing, dan perencanaan ke depan atau solusi ke depan, dengan mendapat masukan-masukan berarti dari rekan-rekan lain.

Kegiatan-kegiatan dalam acara ini bertitik berat pada PEMBINAAN . Sesuai dengan arti kata per kata PJPMKFKI, titik berat PJPMKFKI  ini adalah PEMBINAAN; utamanya adalah pembinaan terhadap KMK atau Kelompok Mahasiswa Katolik yang kuliah di fakultas kedokteran, yang “diandaikan” dapat dijawab pada paparan di bawah ini

Ide dasar PJPMKFKI yang dipakai sebagai berikut :

  • Kelompok Mahasiswa Katolik (KMK) di sebuah Fakultas Kedokteran (FK) adalah institusi yang diharapkan mandiri di sebuah universitas. Mahasiswa Katolik yang studi di FK mempunyai hak untuk membina dirinya sendiri maupun kelompoknya tersebut. (selanjutnya disebut MAHASISWA KATOLIK FAKULTAS KEDOKTERAN atau “MKFK” dari singkatan “PJPMKFKI”). Untuk dapat mandiri  dan dapat membina anggota-anggotanya, para aktivis KMK tersebut atau pembinaan dari luar KMK tersebut (PEMBINAAN terhadap MKFK, atau “PMKFK” dari singkatan PJPMKFKI)

  • Dalam tingkatan tertentu, diperlukan pembinaan lebih luas dan mendalam terhadap para aktivis KMK tersebut, sehingga dibentuklah pertemuan beberapa KMK yang berdekatan letaknya, misalnya satu regio Jawa. Beberapa KMK FK se-regio membentuk sebuah JARINGAN, dimana diharapkan       jaringan ini dapat melakukan pembinaan terhadap kelompok-kelompok mahasiswa dalam regionya tersebut (selanjutnya JARINGAN bagi PMKFK atau “JPMKFK” dari singkatan PJPMKFKI). Pada dasarnya JARINGAN ini bersifat regional (berdasarkan regio daerah).   
  • Beberpa jaringan yang sudah terbentuk merasakan kebutuhan akan adanya pembinaan dalam lingkup yang lebih luas,  sehingga dibentuklah pembinaan terhadap jaringan-jaringan yang bersifat regional tersebut di seluruh Indonesia (selanjutnya disebut PEMBINAAN terhadap PJPMKFKI atau disingkat PJPMKFKI )

Demikianlah ide dasar tentang PJPMKFKI itu dijabarluaskan dan mendapat banyak masukan dari para peserta. Melihat bahwa ide tersebut adalah pembinaan yang seharusnya terjadi atau sebuah “pengandaian” sebagai sebuah dinamika kehidupan berorganisasi bagi seorang mahasiswa FK di Indonesia. Pada kenyataannya, hal tersebut sampai PJPMKFKI I dilahirkan tidak pernah terwujud karena berbagai kendala, khususnya kendala social politik pada saat itu. Seharusnya keprihatinan dan kebuthan akan pembinaan tersebut muncul dari basisi diikuti pada tingkatan selanjutnya sampai tingkat nasional. Melihat kenyataan tersebut dimulailah dulu penyebaran ide pembinaan tersebut di tingkat nasional, untuk disemaikan masing-masing KMKFK, yang selanjutnya diharapkan akan bergulir ide dasar awal.

Kegiatan-kegiatan selama PJPMKFKI I (selanjutnya disingkat PJP I) banyak diisi dengan pelatihan seperti Public Health dan Live-in (tinggal beberapa hari) di permukiman perburuhan. Ini untuk melatih kepekaan diri sebagai tenaga kesehatan yang nantinya tentu akan bersinggungan dengan masyarakat. Selain itu pembinaan pribadi seperti public speaking, belajar sebagai presentan, notulis, moderator, MC ataupun pemimpin ibadat/doa dan role play bergiliran setiap hari. Beberapa acara mengundang narasumber dari luar seperti dokter senior, ahli kesehatan masyarkat maupun ahli hukum kesehatan dank kode etik kedokteran para peserta dilatih untuk menilai, memberi kritik/saran maupun bertanyakan berdebat dengan sehat.   “Makanan” setiap peserta setiap hari adalah membuat evaluasi setiap acara, evaluasi harian, evaluasi kegiatan dan akhirnya evaluasi keseluruhan rangkaian acara. Selain itu para peserta saling memberi penialaian terhadap peserta lainnya dan memberi pujian secara tertulis.

Sebelum menutup rangkaian acara selam hamper dua minggu ini, peserta diajak untuk mengikuti Retreat di Wisma Samadi, Klender selama 3(hari) dengan Rm. Ismartono, SJ sebagai pendamping. Retreat ini banyak membantu untuk mengendakan kembali segala kesibukan yang telah dialami, khususnya selama PJP I ini, kemudian mempersembahkannya kepada Allah supaya menjadi spirit dalam perjalanan hidup sesudah pulang nanti.

Acara yang ditutup api unggun ini, pada prinsipnya ditujukan untuk mengasah otak, hati dan jiwa; menempa diri pribadi dulu, sebelum dapat ‘menularkannya” pada rekan-rekan lain  di KMK, serta meningkatkan motivasi dalam belajar dan bekerja kelak.

Pada akhir acara seluruh peserta sepakat untuk melanjutkan kegiatan yang berbobot ini pada tahun depan dengan mengundang lebih banyak lagi peserta untuk datang. 

0 komentar:

Posting Komentar