Setelah PJP VII belangsung di Ujung Pandang, Sulawesi
Selatan maka tuan rumah untuk PJP kali ini adalah Universitas Sumatera Utara
(USU) dan Universitas Methodist Indonesia (UMI). Seharusnya PJP diadakan tahun
2000 namun atas pertimbangan bahwa tahun 2000 merupakan tahun Jubileum Agung,
sehingga gereja punya serangkaian acara untuk menyambut tahun Jubileum Agung.
Peserta yang hadir berasal dari Unair (Leonardus Agung Baskara’97, Yulia
Fatima Bessing’98, Herry Hartono’98, Meryana’98), UGM Psikologi (Agustinus Manurung’96), Undip
(Nicholas Edwin’98) Unhas (Lucy Lisa’98,
Stephanus Massora’99), Unand
(Lilawati Simamora’97). Selainnya diikuti oleh peserta dari Medan yang juga sebagai penyelenggara.
Acara diawali dengan misa pembukaan yang
dilakukan oleh Mgr AGP Datubara (Uskup Agung Medan), dan kemudian pada hari
berikutnya diikuti dengan beberapa sesi seminar al: KB Alamiah dan Persiapan
Pra Nikah dengan pembicara dr. Felix Tarigan (Perdhaki), Sr Rencila (Perdhaki),
Pr Gonzales Nadeak (STFT St Yohanes Siantar), Meningkatkan Rasa Percaya Diri
dalam Pergaulan Sehari-hari oleh Fak Psikologi UMA, Pelatihan RJPO oleh Dr Ade
Veronika, Sp.An, diskusi rohani oleh Pr Ivo, serta LPJ Sekjen PJP yaitu
Christofer Stefanus Dharmawan dari UGM Jogja yang berhalangan hadir karena
sedang co-ass.
Acara tidak hanya berlangsung di Medan tapi juga dilakukan
di Cinta Alam Tanah Karo, dan Pangururan
yang terletak di tepian danau Toba Pulau Samosir. Di Pangururan diadakan bakti sosial
kepada masyarakat setempat. Ada hal yang unik terjadi dalam pelaksanaan baksos
ini, teman-teman dari Surabaya dan Ujung Pandang “terpaksa” harus menjalani
kursus kilat bahasa Batak karena mayoritas pesertanya adalah suku Batak Toba.
“di
dia na hancit amang?” (dimana yang sakit pak?),
itulah sedikit dari kata-kata yang harus mereka hafalkan untuk meng anamnese pasien.
Karena sudah kadung jalan-jalan ke Pangururan, tidak enak kalo tidak berkeliling pulau Samosir. Maka selain melakukan
pengobatan, peserta PJP juga jalan-jalan ke danau Sidihoni (danau di atas
Samosir) yang konon dapat berubah warna bila akan terjadi “sesuatu” di negeri
ini, menikmati pemandian air panas di Aek Rangat, dan yang tak ketinggalan
mandi di danau Toba.
Acara forkom yang merupakan inti dari semua
rangkaian acara PJP dilakukan juga di Pangururan yang menetapkan Yulia F Bessing
dari Unair Surabaya menjadi Sekjen berikutnya dan menunjuk Unair Surabaya
sebagai tuan rumah PJPMKFKI IX.
Acara penutupan sekaligus pelepasan peserta
PJP kembali ke daerah asalnya dilakukan di Medan
tepatnya Pondok Mahasiswa Katolik KAM yang biasa menjadi base camp nya para mahasiswa Katolik seluruh Medan untuk berkumpul. Setiap peserta dari
luar Medan mendapatkan cenderamata berupa
replika rumah adat Batak Toba sebagai kenangan PJP dari Medan, Sumatera Utara.
0 komentar:
Posting Komentar